Sunday, 12 April 2015

BAGAIMANA HATI DAPAT BERSINAR?

BAGAIMAAN HATI DAPAT BERSINAR SEDANGKAN GAMBAR RUPA-RUPA ALAM TERPAHAT DI DALAM CERMINNYA. ATAU BAGAIMANA HATI DAPAT SEGERA BERANGKAT KEPADA ALLAH SWT PADAHAL IA TERBELENGGU DENGAN SYAHWAT-SYAHWATNYA. BAGAIMANA KITA SANGAT MENGINGINKAN DAPAT MASUK KE HADIRAT ALLAH SWT SEDANGKAN HATI BELUM SUCI DARI KOTORNYA KELALAIAN. BAGAIMANA KITA MENGHARAPKAN DAPAT MEMAHAMI HALUSNYA RAHASIA-RAHASIA SESUATU PERKARA SEDANGKAN HATI BELUM BERTAUBAT DARI KESALAHAN-KESALAHANNYA.

Bersatunya dua perkara yang berlawanan adalah mustahil (sesuatu yang tidak mungkin terjadi) seperti bersatunya gerak dan diam, bersatunya cahaya dan kegelapan. Dan beberapa permasalahan yang disampaikan di atas adalah sesuatu yang berlawanan yang tidak akan mungkin dapat bertemu.

Sesungguhnya bersinarnya hati itu disebabkan oleh cahaya iman dan yakin berlawanan dengan الظلمة (kegelapan) yang menguasainya sehingga menyebabkan berdamainya dia dengan الاغيار (Segala sesuatu selain Allah SWT) dan berdamainya pula ia dengan hal duniawi serta berpegangan erat ia dengannya.

Adapun berangkat menuju pendekatan diri kepada Allah SWT adalah dengan memotong jeratan hawa nafsu dan pengekangan syahwat, tidak dengan pelepasannya yang mengakibatkan diri menjadi terbelenggu tak berdaya untuk bergerak berangkat menuju Allah SWT.

Adapun mesuk ke hadirat Allah SWT mewajibkan kesucian dari orang yang memasukinya serta kelurusan hati. Tidak dengan kekeruhan hati dan kelalaiannya yang akan menyebabkan kejauhan hati dari Allah SWT.

Untuk dapat memahami rahasia perkara yang halus dapat diperoleh dengan taqwa tidak dengan berlarut-larutnya berbuat maksiyat. Yang demikian ini telah diisyaratkan oleh firman Allah SWT



واتقو الله ويعلمكم الله

Dan takutlah kamu kepada Allah maka Allah akan memberikan kepadamu ilmu pengetahuan.



Dan sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits



من عمل بما يعلم ورثه الله العلم ما لم يعلم

Barang siapa yang mengamalkan ilmu yang ia ketahui maka Allah SWT akan memberikan ilmu (baru) yang belum ia ketahu.



Imam Ahmad bin Hambal berkata kepada Ahmad Ibn Aby al-Hawary RA, “Wahai Ahmad ceritakan kepadaku sebuah kisah yang pernah engkau dengar dari ustadz engkau Abu Sulaiman”. Kemudian Abi Al Hawary menjawab, “Aku pernah mendengar Abu Sulaiman berkata,’Apa bila hawa nafsu dibelenggu dengan meninggalkan perbuatan dosa maka hati akan dapat menjelajah alam malakut dan hati akan menjadi tempat datangnya hikmah walaupun ia tidak di bimbing oleh orang yang yang alim’”.
Mendengar itu maka Ahmad bin Hambal berdiri dari tempat duduknya tiga kali dan duduk kembali tida kali sambil berkata, “Belum pernah aku mendengar di dalam hikayat islam sesuatu yang lebih mentakjubkan daripada ini”. Kemudian Ibnu Hambal membacakan hadits di atas dan berkata kepada Ahmad Abi al-Hawary, “Engkau benar wahai Ahmad, dan benar pula ustadz engkau, “. Dan karena inilah Al-Muallif merasa heran terhadap orang yang beri’tiqad adanya persekutuan dari dua hal yang berlawanan tadi dan itu adalah sesuatu yang mustahil. Demikian pula mengherankan bagi orang yang menginginkan derajat Rijal sedang diri masih memiliki karakter yang tidak baik........dinukil dari syarah al-Hikam ابن عطاء الله

No comments:

Post a Comment