Sunday, 26 April 2015

ZIKIR NAFAS UNTUK MENGENDALIKAN NAFSU

Nafas adalah Pengatur Sifat Marah, Takut, Was-was, Sedih, Tenang, Bahagia yang ada di dalam Shudur.
Perhatikanlah Perhatikan Nafasmu saat Marah, Takut, Sedih, Tenang, dan Bahagia.
Siapa yang bisa mengendalikan nafasnya, maka dia akan bisa mengendalikan Nafsunya.

Dan Zikir yang digabungkan dengan teknik pernafasan yang betul, atau disebut sebagai zikir nafas.
Imam Ghazali mengatakan zikir yang dilakukan dengan cara menahan nafas akan mempercepatkan proses penyucian hati (membakar mazhumah).

Pernafasan yang betul akan memaksimumkan penyerapan oksigen yang amat penting dalam kehidupan dan kesehatan manusia.Kekurangan oksigen menyebabkan seseorang terdedah pada berbagai penyakit.

Zikir Nafas juga dapat merawat gangguan halus sama ada dari sihir atau pun jin ialah dengan mengeluarkan penyakit dari diri serta memastikan pesakit mempunyai sistem pertahanan yang kuat agar segala iblis atau sihir tidak dapat menembusinya lagi  setelah ia sembuh.

Rawatan energi zikir juga akan menumpukan pengumpulan tenaga zikir pada qolbu untuk mengeluarkan syaitan dari dalam darah. Apabila tenaga zikir terkumpul di jantung, maka ia akan menghantar tenaga itu ke seluruh badan melalui sistem peredaran darah, seterusnya menghancurkan segala tenaga yang rendah (jin dan syaitan) tidak kira di mana ia berada dalam tubuh.

(Zikir Nafas)
Setiap kita yang hidup mesti mempunyai nafas, melihat, mendengar, merasa dan ini semua termasuk di dalam sifat al hayat. Kita boleh hidup tanpa mata, telinga, tangan dan anggota tubuh yang lain tetapi kita tidak bisa hidup tanpa nafas. Kita boleh berjalan, berkata-kata dan melakukan apa saja, ini semua berlaku kerana qudrot dan irodat dari  Alloh. Dan nafas berada di dalam qudrot dan irodat Alloh.

Di mana permulaan dan letaknya nafas ini?
Untuk mengetahuinya kita harus kembali pada asal kejadian kita yaitu di antara pertalian ibu dan anaknya. Mula terjadi benih diperut ibu ialah di bagian PUSAT. Di situlah mulanya nafas dan dari situ bermula benih itu membesar menjadi anggota tubuh yang sempurna.

Siapa yang bisa mengendalikan nafasnya, maka dia akan bisa mengendalikan Nafsunya.

‘Semakin sedikit nafsu keinginan seseorang, semakin rendah frekwensi nafasnya, demikian juga sebaliknya"
Demikian sebaliknya.. dengan menahan nafas maka semakin rendah frekwensi nafasnya sehingga akan mengurangi nafsu... sehingga kerja otak akan semakin memasuki tingkat ketenangan tertentu....sehingga zikir maupun tafakur akan semakin memberi manfaat....


Siapa yang mengenal dirinya, tentu dia mengenal Tuhannya dan siapa yang tidak mengenal Tuhannya, maka binasalah dirinya.”

2 comments: