Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata; "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan". Sekali-kali tidak! Sungguh itu adalah dalih yang diucapkannya saja. Dan dihadapan mereka ada barzakh sampai pada hari mereka dibangkitkan. Apabila sangkala ditiup, maka tidak ada lagi pertalian keluarga di antara mereka pada hari itu, dan tidak mereka saling bertanya. Barang siapa berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka jahanam. Wajah mereka dibakar api, dan mereka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat. Bukankah ayat-ayat Ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata, ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami darinya (kembalikanlah kami ke dunia), jika kami masih juga kembali (kafir), sungguh, (barulah) kami adalah orang-orang yang zalim". Dia (Allah) berfirman, Tinggallah dengan hina didalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku.(Qs.23:99-108)
Imam Ghozali rohimahullah dalam kitabnya: kimiya'isa'adat (Pengetahuan tentang dunia yang akan datang) menyatakan: ketika diri (nafs) berpisah dari jasadnya ia akan pergi menjauh bersama fikiran/kesadaran (wahima), dan tidak satupun dari kehidupan di dunia ini yang menemaninya kecuali fikiran/kesadaran. Di alam barzakh (alam kubur) fikiran yang telah digunakan untuk berfikir di dunia akan mendapatkan bentuk, fikiran (ingatan) tentang kebaikan yang melekat pada manusia akan melahirkan sosok bahagia, dan fikiran jahat akan melahirkan kesusahan, tergantung pada apa yang telah dilakukannya di dunia ini.
Oleh sebab itu, kuburan yang nyata tiada lain, sebenarnya adalah dunia ini. Jadi di dalam alam kubur sekarang ini, akan menentukan kehidupan kita di alam kubur nanti.
Berbedanya jenis surga dan neraka, akan sangat ditentukan oleh fikiran/ingatan/kesadaran tentang apa yang telah dilakukannya, karena manusia telah berfikir dan melakukan apa yang telah difikirkannya sehingga apa yang dilakukannya itu melekat pada fikiran/ingatan/kesadaran.
Allah swt berfirman:
Qs.99:6; Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka perbuatan mereka.
Firman Allah ta'ala ini menyatakan bahwa pada hari manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, ada seperti monyet karena fikirannya selalu serakah sehingga di ikuti dengan perbuatannya yang serakah, ada seperti anjing karena fikiran dan perbuatannya selalu kikir, ada seperti babi karena fikirannya tamak dan membuat permusuhan, ada seperti rubah karena fikiran dan perbuatannya selalu menipu, ada seperti singa karena fikiran dan perbuatannya selalu marah, ada seperti cheetah (kucing liar di afrika) karena fikiran dan di ikuti perbuatannya yang membanggakan diri, dan lain-lain.
Rosulullah SAW bersabda; Husyirot unnaasu ala surotin amalihum (kebangkitan manusia akan mirip dengan wujud perbuatannya). Apabila fikiran yang di ikuti perbuatannya cenderung mencari keselamatan dan kebaikan, secara lahir maupun batin, maka ia akan selamat.
Alam barzakh ini sebenarnya, seperti alam mimpi, hanya saja perbedaannya adalah;
- Di alam mimpi
A. Waktunya terbatas (ada kesudahannya) yaitu bangun atau tersadar kembali.
B. Kesadaran yang dirasa hanya setengah dari perasaan sadar (antara ingat dan tidak), tapi kadang-kadang seperti benar-benar terjadi. Singkatnya perasaan di alam mimpi tidak sempurna.
C. Perasaan yang dirasakan terbatas, contohnya bila dalam mimpi kita mendapat perasaan sangat ketakutan, dan perasaan takut ini sudah melewati daya tampung bawah sadar kita, akhirnya masuk ke alam sadar dan berteriak-teriak, yang akibatnya terbangun (sadar kembali).
- Di alam barzakh
A. Waktunya tidak terbatas (tidak ada kesudahannya).
B. Kesadaran yang dirasakan adalah kesadaran yang sempurna, dan lebih sempurna dari kesadaran yang kita miliki sekarang di alam lahir. Karena diri kita pada tahap ini tidak terikat oleh badan (ruang) dan waktu (masa), sehingga perasaan, fikiran, dan ingatan bertemu menjadi satu, dengan kata lain; tidak ada alam sadar dan bawah sadar, yang ada hanya kesadaran. Maka dengan sendirinya di alam barzakh, kita tidak ada perasaan ngantuk atau tidur (tidak sadar).
C. Perasaan yang dirasakan adalah perasaan yang abadi pula, yaitu bila kita senang, akan senang selamanya dan kalau takut atau sengsara, akan sengsara selamanya pula.
Jadi alam mimpi adalah alam perumpamaan, alam mitsal, bila manusia telah meninggal tak ubahnya seperti di alam mimpi, bila dalam mimpi kita merasa takut, maka perasaan takut itu akan sangat berlebihan. Dan kita akan sangat gembira sekali, bila perasaan takut itu segera berakhir dengan tersadar (terbangun) dari mimpi tersebut. Walaupun beberapa menit saja kita tidur, tapi kalau tersiksa maka akan terasa sangat lama sekali.
Begitu pula kelak di alam barzakh, dapatkah kita melepaskan diri dari rasa takut dan sengsara seperti di dalam mimpi? Jawabnya jelas tidak, karena di alam barzakh tidak ada istilah terbangun. Inilah siksaan yang tak dapat kita lepaskan selamanya. A'udzubillahi min dzalik.
Tetapi sebaliknya bila kita senang dan gembira, maka kesenangan dan kebahagian itupun akan sangat berlebihan. Dan alangkah kecewanya bila dalam merasakan kesenangan dan kenikmatan itu terputus karena kita terjaga (terbangun) dari tidur. Inipun tidak berbeda dengan kesenangan dan kebahagian kelak di alam barzakh, suatu kesenangan yang tak ada bandingannya untuk selamanya, tiada terputus karena sebab terbangun.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^