Pengetahuan yang telah kau dapatkan di dunia melalui Panca indera, akan menjadi ilusi mimpi dalam tidurmu.
Mimpi terbentuk dari pengetahuan yang kau dapat dari pendengaran, penglihatan, penciuman, perkataan, pikiran, kehendak dan perbuatan.
Setelah engkau tertidur, maka semua panca indra tak berfungsi, saat panca indra tak berfungsi maka yang tinggal adalah pengetahuan yang ada dalam kesadaran. Saat kita bermimpi kita tak dapat lagi berfikir, berkehendak, dan berkeinginan. Karena semuanya telah menjadi satu. Jadi mimpi-mimpi mu tergantung dari pengetahuan yang telah kau dapatkan di dunia ini!
Maka Begitulah saat kau mati! Apa yang telah kau dapatkan dan kau perbuat di dunia ini, melekat dalam pengetahuan yang menjadi kesadaran ilusi didalam kehidupan mimpi, yang tak berkesudahan.
Alam barzakh ini sebenarnya, seperti alam mimpi, hanya saja perbedaannya adalah;
- Di alam mimpi
A. Waktunya terbatas (ada kesudahannya) yaitu bangun atau tersadar kembali.
B. Kesadaran yang dirasa hanya setengah dari perasaan sadar (antara ingat dan tidak), tapi kadang-kadang seperti benar-benar terjadi. Singkatnya perasaan di alam mimpi tidak sempurna.
C. Perasaan yang dirasakan terbatas, contohnya bila dalam mimpi kita mendapat perasaan sangat ketakutan, dan perasaan takut ini sudah melewati daya tampung bawah sadar kita, akhirnya masuk ke alam sadar dan berteriak-teriak, yang akibatnya terbangun (sadar kembali).
- Di alam barzakh
A. Waktunya tidak terbatas (tidak ada kesudahannya).
B. Kesadaran yang dirasakan adalah kesadaran yang sempurna, dan lebih sempurna dari kesadaran yang kita miliki sekarang di alam lahir. Karena diri kita pada tahap ini tidak terikat oleh badan (ruang) dan waktu (masa), sehingga perasaan, fikiran, dan ingatan bertemu menjadi satu, dengan kata lain; tidak ada alam sadar dan bawah sadar, yang ada hanya kesadaran. Maka dengan sendirinya di alam barzakh, kita tidak ada perasaan ngantuk atau tidur (tidak sadar).
C. Perasaan yang dirasakan adalah perasaan yang abadi pula, yaitu bila kita senang, akan senang selamanya dan kalau takut atau sengsara, akan sengsara selamanya pula.
Jadi alam mimpi adalah alam perumpamaan, alam mitsal, bila manusia telah meninggal tak ubahnya seperti di alam mimpi, bila dalam mimpi kita merasa takut, maka perasaan takut itu akan sangat berlebihan. Dan kita akan sangat gembira sekali, bila perasaan takut itu segera berakhir dengan tersadar (terbangun) dari mimpi tersebut. Walaupun beberapa menit saja kita tidur, tapi kalau tersiksa maka akan terasa sangat lama sekali.
Begitu pula kelak di alam barzakh, dapatkah kita melepaskan diri dari rasa takut dan sengsara seperti di dalam mimpi? Jawabnya jelas tidak, karena di alam barzakh tidak ada istilah terbangun. Inilah siksaan yang tak dapat kita lepaskan selamanya. A'udzubillahi min dzalik.
Tetapi sebaliknya bila kita senang dan gembira, maka kesenangan dan kebahagian itupun akan sangat berlebihan. Dan alangkah kecewanya bila dalam merasakan kesenangan dan kenikmatan itu terputus karena kita terjaga (terbangun) dari tidur. Inipun tidak berbeda dengan kesenangan dan kebahagian kelak di alam barzakh, suatu kesenangan yang tak ada bandingannya untuk selamanya, tiada terputus karena sebab terbangun.
No comments:
Post a Comment