Nafas Manusia Yang Masuk dan Keluar ke dalam Shudur;
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan Shudur-nya untuk Islam (Berserah diri). Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan Shudur-nya sesak lagi sempit, seperti ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” QS Al-An’am [6]: 125
Di Dalam Shudur Terdapat Qolbu;
..Allah menguji apa yang ada dalam Dadamu (shudur) dan untuk membersihkan apa yang ada dalam Hatimu (Qolbu). Dan Allah mengetahui isi Dada (Shudur).(Qs.3:154)
Sebenarnya bukan mata itu yg buta, tetapi yg buta ialah Qolbu (Hati) di dalam Shudur (Dada).(Qs.22:46)
Di Dalam Qolbu Terdapat Nafs yang Membisikkan Kejahatan dan Ketakwaan;
Demi Nafs (Hati) serta penyempurnaannya, maka Dia mengilhamkan kepadanya kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikan (Hati) nya, dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.(Qs.91:7-9)
Dan Yang Menggerakkan Nafas, Shudur, Qolbu, dan Nafs adalah Ruh;
Dan mereka bertanya kepadamu tentang Ruh. Katakanlah; Ruh itu Perintah Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.(Qs.17:85)
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan Ruh-Nya ke dalamnya dan Dia menjadikan Pendengaran, Penglihatan dan Hati bagimu, sedikit sekali kamu bersyukur.(Qs.32:9)
Maka apabila Aku telah menyempurnakannya, dan Aku telah meniupkan RuhKU ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dgn bersujud.(Qs.15:29)
RUH adalah NUR Cahaya;
Dan demikianlah Kami Wahyukan kepadamu Ruh dengan Perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan itu Nur (Cahaya), dgn itu Kami memberi petunjuk siapa yg Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing kepada jalan yg lurus.(Qs.42:52)
Dan Allah adalah NUR Cahaya Langit dan Bumi;
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Mahamengetahui segala sesuatu. (QS. 24:35)
Ketika Engkau Mengendalikan Nafasmu, Maka Engkau Mengendalikan Nafsumu.
Nafas Itu Keluar dan Masuk yang menjadikan Shudur menjadi Lapang dan Sempit, dan Mempengaruhi Bolak-Baliknya Qolbu,
sehingga Nafs menjadi Suci dan Kotor.
Nafas itu Berhubungan dengan Ruh, karena Allah Menghembuskan Ruh-Nya kedalam Jasad.
Ruh Itu adalah Nur Allah, Nur Cahaya Langit dan Bumi.
MasyaAllah 👍
ReplyDelete